BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

06 Juli 2009

Mangkunegaran Performing Art



Kota Solo merupakan Kota Budaya. Berbagai kegiatan seni budaya terus dilakukan untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun asing berkunjung ke Solo. Setelah beberapa waktu lalu sukses dengan Solo Batik Carnival 2, kini Pemerintah Kota Solo bekerja sama denga Pura Surakarta menyelenggarakan pagelaran budaya bertajuk Mangkunegaran Performing Art.
Mangkunegaran Performing Art berlangsung Sabtu - Minggu ( 4-5 Juli 2009 ) di Pendapa Pura Mangkunegaran Surakarta. Dalam MPA, ditampilkan seni budaya karya KGPAA Mangkunegara IV, VII, dan VIII yang dipentaskan oleh penari dan pelaku seni dari Pura Mangkunegara. Pentas budaya ini berlangsung mulai pukul 19.00 WIB.
Hari pertama, Sabtu, 4 Juli 2009, Mangkunegaran Performing Art menampilkan Tari Serimpi Moncar, Panembromo, Tari Topeng Sekartaji, dan Wayang Kulit.
Tari Srimpi Moncar ditarikan empat penari. Tarian tersebut diciptakan oleh KGPAA Mangkunegara VII. Tarian ini merupakan tarian yang unik dan menarik karena dua penari menggunakan kostum China, sedangkan dua penari lainnya menggunakan kostum Tari Srimpi khas Pura Mangkunegaran.  Selain itu, penari yang mengenakan kostum China memakai senjata berupa pistol dan penari yang mengenakan kostum Tari Srimpi khas Pura Mangkunegaran membawa senjat tradisional berupa busur panah dan anak panah.
Setelah Tari Srimpi Moncar, dilanjutkan dengan Panembro yaitu paduan suara dengan tembang Jawa yang disuguhkan secara apik oleh anak didik di Sanggar Soeryo Soemirat. Selanjutnya fragmen Tari Dewi Sekartaji mengambil cerita Gedog dengan tokoh utama Dewi Sekartaji. Dalam fragmen ini mengungkapkan peristiwa peperangan yang terjadi antara Klana Sewandana dan Kerajaan Bantarangin melawan Panji Inukertapati dari negeri Kediri untuk merebut Dewi Sekartaji putri dari Kerajaan Daka. MPA berlangsung dengan meriah, hal ini dibuktikan oleh tingginya antusias masyarakat yang berdesak-desakan untuk menyaksikan MPA. MPA di hari pertama ditutup dengan manis oleh pertunjukan wayang kulit.
Pada hari kedua, Minggu, 5 Juli 2009, MPA dibuka dengan Tari Gambyong Retno Kusumo yang diciptakan KGPAA Mangkunegara VIII. Tarian ini merupakan sejenis tarian untuk pergaulan masyarakat. Tarian ini memiliki teknik gerak dan irama serta pola kendhangan yang rumit, menampilkan tari yang luwes dan menarik.
Selanjutnya disuguhkan Tari Bandabaya yang merupakan tarian yang diciptakan pada masa KGPAA Mangkunegara IV yang bertema keprajuritan yang diperagakan secara berpasangan, baik gerak tari, tata rias dan busana, maupun tameng yang digunakan.
Selain itu juga ada Peragaan Busana Adat Pura Mangkunegaran yang merupakan acara peragaan busana adat mulai dari busana Putra – Putri Pura Mangkunegaran dari kecil hingga hari pernikahan, hingga busana yang dikenakan oleh Permaisuri maupun Raja.
Sebelum penutupan MPA, dipentaskan Langendriyan yaitu drama tari berdialog tembang Jawa.
MPA merupakan salah satu dari beberapa acara kebudayaan yang sukses diselenggarakan guna mengangkat citra kota budaya untuk Solo.